OPINI - Alkohol telah lama menjadi bagian dari budaya sosial di banyak negara. Namun, di balik gemerlap pesta dan perayaan, tersimpan bahaya yang dapat mengubah individu menjadi pelaku kriminal. Konsumsi alkohol yang berlebihan tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mengganggu kesehatan mental dan moral seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara konsumsi alkohol dengan meningkatnya tindakan kriminal. Alkohol mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan pengambilan keputusan dan pengendalian diri, yang dapat menyebabkan perilaku impulsif dan agresif. Ketika seseorang berada di bawah pengaruh alkohol, mereka cenderung kehilangan kendali atas tindakan mereka, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan dan kejahatan lainnya.
Baca juga:
Gamawan Fauzi: Semua Ada Akhirnya
|
Kasus-kasus kriminal yang melibatkan alkohol sering kali mencakup berbagai bentuk kekerasan, mulai dari perkelahian fisik hingga pembunuhan. Data dari kepolisian menunjukkan bahwa sebagian besar tindakan kekerasan dalam rumah tangga dan kejahatan jalanan dilakukan oleh individu yang sedang mabuk. Alkohol, dalam hal ini, menjadi pemicu utama yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang di luar batas norma sosial dan hukum.
Selain kekerasan fisik, alkohol juga dapat mendorong perilaku pencurian. Dalam kondisi mabuk, seseorang mungkin kehilangan rasionalitas dan dorongan moral untuk bertindak jujur. Akibatnya, tindakan mencuri atau merampok menjadi lebih mungkin terjadi. Tidak sedikit kasus pencurian yang dilaporkan dilakukan oleh pelaku yang berada di bawah pengaruh alkohol, yang menunjukkan betapa besar pengaruh minuman keras terhadap peningkatan angka kriminalitas.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pilgub di IKN Memanas
|
Yang paling mengerikan adalah kasus pembunuhan yang dipicu oleh alkohol. Dalam banyak kejadian, perselisihan kecil yang diperparah dengan konsumsi alkohol berujung pada tragedi. Alkohol dapat memicu emosi negatif seperti kemarahan dan frustrasi, yang jika tidak dikendalikan dapat berakhir dengan tindakan fatal. Pembunuhan yang terjadi dalam keadaan mabuk sering kali dipenuhi penyesalan, namun kerusakan yang diakibatkannya sudah tidak dapat diperbaiki.
Mengatasi bahaya ini memerlukan kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari masyarakat serta pemerintah. Edukasi mengenai bahaya alkohol dan penerapan hukum yang ketat terhadap konsumsi alkohol di tempat-tempat umum bisa menjadi langkah awal. Selain itu, penting juga untuk menyediakan layanan rehabilitasi bagi mereka yang kecanduan alkohol, guna mengurangi risiko mereka terlibat dalam tindakan kriminal.
Kesimpulannya, alkohol bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial yang serius. Efeknya yang merusak pada kemampuan berpikir dan pengendalian diri membuat alkohol menjadi ancaman tersembunyi di balik setiap gelas. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif, kita dapat mengurangi dampak negatif alkohol dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan sehat.
Mesuji, 11 Juni 2024
Udin Komarudin
Ketua DPD Jurnalis Nasional Indonesia